REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penetapan DPT dalam Pemilukada putaran kedua dinilai tidak memadai. Karena, sistem yang digunakan masih cenderung sama dan kurang efisien.
Pengamat Politik Sigma, Said Salahudin, mengatakan bahwa penetapan DPT pada Pemilukada putaran kedua harus komprehensif, akurat, dan memadai. "Ketiga hal ini bisa tercapai kalau KPUD mau aktif turun ke masyarakat untuk benar-benar mengecek data yang diberikan oleh PPS," ujarnya, Ahad (29/7).
Dia menambahkan bahwa selama ini masyarakat dituntut untuk berperan aktif mendaftarkan diri. Namun kenyataanya banyak warga Jakarta yang tidak terdaftar dalam Pemilukada putaran pertama.
"Konsep KPU dalam menentukan DPT pada putaran dua ini harus diubah, ada kecenderungan KPUD melakukan pelimpahan tanggung jawab kepada masyarakat agar aktif mendaftar, padahal tidak ada salahnya apabila KPUD terjun langsung ke masyarakat, agar mengetahui keadaan yang sebenarnya," ujar Said.
Lebih lanjut Said mengatakan waktu yang diperlukan untuk mendata ulang DPT terlampau singkat. Jangka waktu lima hari untuk mendata DPT dirasa tidak optimal dan pesimis bahwa pada putaran kedua mendatang, data DPT benar-benar terkumpul seutuhnya.
"Kesalahan KPU yang lain adalah tidak menampilkan nama-nama DPT sebelumnya di website, sehingga masyarakat juga tidak tahu mereka sudah terdaftar atau belum," ujar Said.
Menurut Said, kalau memang KPU menginginkan masyarakat juga berperan aktif mendaftarkan diri, harus ada keterbukaan dari KPU.
Sementara itu, Tim Kampanye Jakarta Baru, Denny Iskandar, mengatakan bahwa hal yang perlu diwaspadai adalah warga yang tinggal di daerah-daerah di perbatasan Jakarta.
"Perlu pengawasan di daerah tersebut, jangan sampai nanti ada yang mengaku warga Jakarta, dan jangan sampai pula ada pembengkakan jumlah RW, yang nantinya bisa memicu adanya TPS gadungan," ujarnya.
Menurut Denny, selama KPUD tidak turut berperan aktif, maka jumlah DPT akan tetap bermasalah. Jika pada putaran kedua nanti ditemukan permasalahan pada DPT, timnya tidak segan-segan akan melaporkan hal tersebut ke MK.
"Semua akan terlihat pada saat pengujian DPT sekitar Agustus mendatang," ujar Denny.