Kamis 23 Aug 2012 13:48 WIB

Polri Turunkan Intelijen Selidiki Video Ancaman Pilkada DKI

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Hazliansyah
Video Koboy China Pimpin Jakarta berisi ancaman kepada etnis Tionghoa untuk tidak menggunakan hak pilihnya pada ronde kedua Pemilukada DKI Jakarta beredar luar di internet.
Video Koboy China Pimpin Jakarta berisi ancaman kepada etnis Tionghoa untuk tidak menggunakan hak pilihnya pada ronde kedua Pemilukada DKI Jakarta beredar luar di internet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia mengatakan telah menurunkan tim intelijen untuk menyelidiki pelaku yang mengedarkan video berbau Sara.

Isu Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) semakin marak menjelang pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) DKI Jakarta putaran kedua pada 20 September 2012 mendatang. Yang terbaru, beredar video penolakan dan ancaman terhadap etnis keturunan Tionghoa agar tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilukada DKI Jakarta ronde kedua (baca:Video Ancaman Kerusuhan Pilkada DKI Beredar).

Dalam video berjudul 'Koboy Jakarta Pimpin Jakarta' itu, seorang pria yang wajahnya sengaja disamarkan dengan nada mengancam mengatakan, "Kami pemuda penyelamat Jakarta memberi ultimatum kepada warga keturunan untuk tidak memilih di pemilukada atau...." .

Kepala Polri, Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan telah menurunkan tim intelijen untuk menyelidiki pelaku yang mengedarkan video berbau SARA tersebut.

"Tentunya aparat keamanan polri yang dibantu intelijen akan melakukan langkah-langkah hukum," kata Kapolri, Jenderal Polisi Timur Pradopo, usai jumpa pers di kantor Menko Polhukam, Jakarta, Kamis (23/8).

Timur menambahkan, tim intelijen masih melakukan pelacakan terhadap orang yang membuat dan menyebarkan video berbau SARA tersebut. Pasalnya video itu menimbulkan keresahan akibat ancaman-ancaman provokatif di dalamnya.

Selain itu, Polri juga bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) untuk ikut melacak pelaku pembuat video dan menghapusnya dari youtube.

Mengenai teror di Solo, Jawa Tengah, apa juga terkait dengan pemilukada DKI Jakarta, ia berkelit masih melakukan penyelidikan.

"Kalau teror di Solo, tim sudah bergerak, insya Allah pelakunya dapat kita tangkap," tegas mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement