REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kubu Jokowi-Ahok merespon penayangan iklan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dengan menyatakan permintaan maaf. Iklan itu dituding tim Foke-Nara sebagai bentuk kampanye terselubung, yang dilakukan sebelum jadwal kampanye sesuai ketentuan KPU DKI.
"Untuk tim Foke-Nara, semoga bisa menerima permintaan maaf kami. Ini adalah kekurangmengertian kami. Bahwa kampanye hanya boleh dilakukan tanggal 14 hingga 16 September. Dan informasi tidak sampai ke seluruh bagian tim dan relawan kami," kata Denny Iskandar, anggota tim kampanye Jokowi-Ahok, di Jakarta, Selasa (11/9).
Permintaan maaf tersebut, ditanggapi tim Foke-Nara dengan positif. "Sebagai sesama warga Jakarta tentunya kami menyatakan menerimanya. Namun iklan itu kan sudah ditayangin di delapan stasiun tv, ditonton lebih dari 200 juta orang. Kami sudah dirugikan, kalau perkara dimaafkan, atau pencabutan aduan, penawarannya seperti apa. Harus ada win-win solutionnya," jelas Dasril Affand, sekretaris tim advokasi Foke-Nara.
Sebelumnya, tim Foke-Nara melaporkan perihal iklan tersebut kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI pada 29 Agustus lalu. Untuk menindaklanjutinya, Panwaslu telah memanggil pihak yang berkaitan dengan iklan itu.
Pihak yangd dipanggil diantaranya kedua tim pasangan calon, biro iklan, lembaga pengawas periklanan, dan APPSI. Panwaslu juga memanggil perwakilan televisi swasta yang menayangkan iklan berdurasi 30 detik itu.