Jumat 07 Dec 2012 22:22 WIB

Terpukau oleh Tarian Nusantara

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Fernan Rahadi
Salah satu atraksi tari di acara Gelar Tari Nusantara.
Foto: Republika/Andi Nur Aminah
Salah satu atraksi tari di acara Gelar Tari Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Terpukau. Begitulah yang dialami ratusan warga Mataram saat menyaksikan pagelaran Tari Nusantara, di Lapangan Sangkareang, Mataram, Jumat (7/12) malam. Atraksi tari dari 14 provinsi tersebut, sanggup menghipnotis mata penonton.

Tari Tor Tor Cawan salah satu tarian yang mendapat sambutan meriah. Tarian khas suku Batak, Sumatera Utara ini, memang menarik perhatian.

Tujuh perempuan belia yang membawakannya, bergerak lincah mengikuti irama musik yang menghentak. Yang menyita perhatian, terutama cawan-cawan yang diletakkan di kepala para penari, namun tidak jatuh meskipun mereka bergerak dengan lincahnya.

Bagi masyarakat Batak, tari Tor Tor merupakan ritual tari dengan gerak dinamis. Mangkok yang dibawa oleh setiap penari merupakan tempat suci yang dipercaya dapat menjaga diri dari serangan roh jahat. Ketenangan dan keseimbangan serta konsentrasi sangat dibutuhkan oleh seorang penari Tor Tor Cawan ini.

Hadijah, seorang ibu yang mengajak putrinya menyaksikan pagelaran tari ini, terlihat sangat antusias menjelaskan pada anaknya tentang tari-tarian yang dipertontonkan. ''Bagus sekali, acara ini bisa mengenalkan anak-anak pada budaya kita yang sangat banyak,'' ujarnya.

Sementara Dewi Lazuardi, siswa kelas 4 SD di Mataram yang menyaksikan pagelaran tari tersebut mengatakan, dia sangat senang melihat kostum para penari. ''Pakaiannya bagus-bagus, banyak hiasannya dan berwarna warni, Penarinya juga cantik-cantik,'' kata Dewi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement