REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Seribuan massa pendukung pasangan calon bupati KH Imam Bukhori Kholil dan Zainal Alim, Minggu malam, mengepung kantor KPU Bangkalan, Madura, Jawa Timur untuk memprotes kerja KPU setempat.
Massa menggunakan kendaraan roda empat dan dua itu yang datang dari wilayah kecamatan di Kabupaten Bangkalan itu mendesak KPU menghentikan proses pencalonan Pilkada yang mereka nilai tidak sesuai aturan.
Hingga pukul 23.30 WIB, pergerakan massa pendukung pasangan calon KH Imam Bukhori Kholil dan Zainal Alim ini terus berdatangan dan berorasi mendesak KPU Bangkalan tidak melanjutkan tahapan pilkada.
"Sampai kapanpun kami akan tetap bertahan di depan kantor KPU Bangkalan ini, dan tidak akan bergeser sedikitpun, apapun yang terjadi," kata Fahrillah, juru bicara massa.
Akibat aksi massa pendukung pasangan Imam-Zain ini, semua jalur lalu lintas menuju kantor KPU Bangkalan ditutup.
Pergerakan massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan Partai Persatuan Nasional (PPN) ini terjadi, menyusul adanya kabar bahwa aparat kepolisian akan melakukan pengusiran paksa terhadap para pengunjuk rasa.
Massa pendukung Imam ini kebanyakan dari berbagai pelosok desa di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.
Sebelumnya, sempat terjadi ketegangan antara para pengunjuk rasa dengan petugas kepolisian dari jajaran Polres Bangkalan dan Brimob Polda Jatim yang bertugas mengamankan aksi para pendukung Imam-Zain tersebut.
Ketegangan itu terjadi, saat massa berupaya merusak pagar kawat berduri yang dipasang petugas di sekeliling kantor KPU.
Di sisi lain petugas terus berupaya menghalangi aksi massa dengan mendesak, namun upaya petugas itu justru mendapatkan perlawanan sengit pengunjuk rasa.
Ketegangan tidak berlangsung lama, setelah Kapolres Bangkalan AKBP Endar Priantoro terjun langsung ke lokasi aksi dan melakukan negosiasi dengan perwakilan pengunjuk rasa.
Upaya Kapolres tidak sia-sia dan saat itu juga para pengunjuk rasa mundur dan menghentikan aksinya yang berupaya merusak pagar kawat berduri yang sebelumnya dipasang petugas.
Sementara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Polres Minggu malam juga mendatangkan sebanyak 2 pleton pasukan bantuan dari unsur TNI.