REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demonstrasi para perangkat desa di gedung DPR mengundang rejeki. Para pedagang kaki lima itu membuat pasar kaget.
Di sepanjang jalan sekitar kompleks parlemen, tampak berjejer pedagang kaki lima. Mereka menggelar dagangan di luar mau pun di dalam. Sehingga, DPR yang dipenuhi para politisi pun disulap menjadi pasar dadakan.
Seperti Parjo (42 tahun), pedagang kaki lima yang menjual minuman botol ini mengaku memanfaatkan demo yang dilakukan oleh ribuan perangkat desa untuk meraup rezeki. "Kalau demo yang seperti nggak ricuh, jadi saya berani," katanya, Jumat (14/12).
Ia mengaku sudah mengetahui adanya rencana demo ini sejak kemarin sore. Sehingga ia sudah merencanakan dan mempersiapkan untuk berdagang di sekitar gedung DPR. "Kemarin sore jam 4 sudah banyak yang menginap, jadi saya memang mau berjualan karena banyak yang demo," katanya.
Parjo menambahkan biasanya ia hanya menjual 10 dus minuman di sekitar Senayan. Namun dalam demo ini ia membawa 15 dus minuman botol. "Lebih laku banyak dan lebih banyak penghasilannya," kata Parjo.
Berdasarkan pantuan di lokasi, unjuk rasa di gedung DPR Jakarta masih berlangsung. Ribuan peserta demonstrasi ikut berorasi menuntut pengesahan Rancangan Undang-Undang Desa. Massa yang berorasi saat ini berlangsung tertib dengan menggunakan tiga buah kendaraan.