REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Sejumlah pengurus Partai Demokrat di daerah menyambut gembira pemecatan Ruhut 'Poltak' Sitompul. Menurut mereka, pemecatan Ruhut merupakan kebijakan tepat dari pengurus DPP.
"Kami gembira dengan pemecatan Ruhut Sitompul. Itu kebijakan tepat dari DPP," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Irfan Gani kepada wartawan di sela acara Silaturahmi Nasional Partai Demokrat, Sentul, Bogor, Jum'at (14/12).
Irfan mengatakan, sebagai kader partai sikap Ruhut tidak mencerminkan kebijakan yang telah ditetapkan DPP. Ruhut kerap membuat statemen kontroversial yang merugikan citra partai.
Irfan misalnya mencontohkan soal pernyataan Ruhut yang kerap meminta Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mundur dari jabatan. "Dia tidak santun. Dia selalu minta Anas mundur. Padahal penetapan anas sesuai amanah kongres sampai 2015," ujar Irfan.
Irfan mengatakan usaha Ruhut menggulingkan Anas dari kursi Ketua Umum merupakan usaha yang sia-sia. Dia bersama dengan kader-kader Demokrat siap mengawal posisi Anas hingga tahun 2015. "Ruhut hanya melakukan onani politik," katanya.
Selain menganggap Ruhut kerap melakukan onani politik, Irfan juga menyatakan Ruhut tak pantas berbicara atas nama Demokrat. Pasalnya, Ruhut sama sekali tidak memiliki kapasitas untuk berbicara atas nama partai.
"Dia selalu mengaku sebagai juru bicara partai. Ruhut sebaiknya membeli cermin untuk melihat kapasitas dia sebagai apa," ujarnya.
Sekretaris DPD Partai Demokrat, Sulawesi Selatan, Iwan Batahari membenarkan semua pernyataan Irfan. Menurutnya kader-kader di daerah kerap disulitkan dengan pernyataan kontroversial yang dilontarkan Ruhut. "Kami di daerah merasa resah dengan berbagai statement kontroversial yang dilontarkan ruhut," ujarnya.
Iwan mengatakan pernyataan Ruhut merusak kerja keras kader di daerah dalam meyakikan rakyat bahwa Partai Demokrat adalah partai yang terbaik.