REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Laksamana Madya Marsetio sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan Marsekal Madya Ida Bagus Putu Dunia sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Senin (17/12).
Marsetio sebelumnya menjabat Wakil KSAU menggantikan Laksamana Soeparno yang segera memasuki masa pensiun. Ada pun Ida Bagus sebelumnya menjabat Komandan Sekolah Staf dan Komandan (Dansesko) TNI menggantikan Marsekal Imam Sufaat.
Anggota Komisi Pertahanan DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai kedua orang itu layak menduduki jabatan masing-masing. Kalau Marsetio dikenal dikenal banyak prestasi dan kariernya cemerlang, maka Ida Bagus dinilainya sebagai seorang intelektual.
"Prestasi mereka di dalam pendidikan matra masing-masing sangat bagus dan memiliki pandangan visioner," kata politisi Hanura itu.
Secara khusus, ia mengapresiasi terpilihnya Marsetio yang menjadi orang nomor satu di AL. Sebagai lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut angkatan 81 alias peraih Adhimakayasa, kata dia, prestasi Marsetyo tak perlu diragukan lagi. Selain itu, menurut Susaningtyas, lulusan ISC Royal Naval Collage, Inggris pada 1991 itu selalu menjadi lulusan terbaik setiap mengikuti pendidikan.
"Pengetahuan yang dimilikinya menjadi sangat penting untuk mendidik perwira AL ke depannya agar tidak hanya memiliki kemampuan tempur, melainkan juga ilmu pengetahunan yang mumpuni," ujarnya.
Susaningtyas berharap, terpilihnya kedua orang itu bisa menjadikan matra AL dan AU bisa lebih kuat dengan penambahan alutsista setiap tahunnya. "Di mana bentuk ancaman negara semakin variatif terutama bidang kelautan, maka diperlukan pemimpin andal yang mumpuni dalam mengatur strategi maritime security," katanya.