REPUBLIKA.CO.ID, NANGARHAR -- Sedikitnya 10 anak perempuan terbunuh dan dua lainnya terluka karena ledakan sebuah ranjau darat di Afganistan Timur. Sebagian besar korban tewas itu berusia antara 9-11 tahun.
Juru bicara Gubernur Provinsi Ngangarhar mengatakan, para gadis tersebut terkena ranjau ketika mengumpulkan kayu bakar. Bom darat tersebut meledak ketika salah satu dari mereka memukul ranjau dengan kapak.
Ranjau yang meledak tersebut berasal dari sisa konflik Afganistan beberapa dekade lalu. Lokasinya, terjadi di dekat Desa Dawlatzai di distrik Chaperhar Nangarhar.
Gubernur Distrik Chaparhar, Mohammad Sediq Dawlatzai mengatakan, ledakan terjadi pada Senin (17/12) waktu setempat.
“Ranjau darat tua yang tertinggal dari konflik melawan tentara Soviet pada 1980-an meledak dan membunuh 10 anak perempuan dan melukai dua lainnya,” kata dia seperti dikutip PressTV, Senin.
Meski demikian, juru bicara pemerintah provinsi Nangarhar, Ahmad Zia Abdulzai mengatakan, ranjau itu ditanam Taliban yang disebutnya sebagai musuh Afganistan. Pihak oposisi menggunakan bom untuk melawan tentara Afganistan dan tentara asing.
Pada semester pertama 2012, lebih dari 1.140 warga sipil Afganistan terbunuh dan 2.000 lainnya terluka. Kebanyakan korban jatuh karena bom.