REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Polri berhasil menangkap lima orang yang ikut melakukan aksi pembakaran pos polisi di Woma, Wamena Jaya Wijaya, Papua pada Ahad (16/12) malam.
Tengah malam sekitar pukul 21.30 WITA, sebuah pos polisi yang sedang kosong ditinggal petugas kepolisian dihancurkan sekelompok orang. Pos polisi yang ada di daerah sepi tersebut dibakar, namun tak lama, polisi berhasil meringkus para pelaku yang diketahui melakukan aksi tersebut.
Aksi yang dilakukan oleh para pelaku berinisial YW, KJ, SD, AT, dan S ini diduga merupakan respon dari tindakan kepolisian pada sore harinya.
Ada dinamika lanjutan yang terjadi dari penangkapan HM yang diduga terlibat dalam penyerangan Polsek Pirime, Lany Jaya beberapa minggu lalu,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyrakat, Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/12).
Ahad sore, kepolisian setempat berhasil menciduk seorang tersangka bernisial HM. Dia diduga kuat terlibat aksi kekerasan yang menewaskan tiga anggota Polri akhir bulan November lalu.
Boy Rafli menjelaskan polisi menembak mati HM saat penangkapan dilakukan. Peristiwa itulah yang kemudian memicu pembakaran kantor polsek.
Polisi, tuturnya, terpaksa menembak mati HM karena berusaha merebut senjata petugas saat akan diringkus. Sebelumnya, Polri telah menetapkan enam tersangka dan satu tahanan atas kasus penyerangan brutal ke Polsek Pirime akhir bulan lalu.
Aksi yang ikut menewaskan Kapolsek Pirime tersebut diduga dilakukan oleh 30 orang lebih. Dengan banyaknya pelaku, Polri masih kesulitan membongkar orang-orang yang terlibat dalam aksi kejahatan tersebut.