Selasa 18 Dec 2012 22:50 WIB

OKI Kecam Bentrokan di Kamp Palestina di Damaskus

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH, ARAB SAUDI - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), lembaga Muslim terbesar di dunia, mengecam bentrokan yang mengguncang satu kamp pengungsi Palestina di Damaskus dan menuding pasukan pemerintah dan pemberontak bertanggung jawab atas kerusuhan itu.

"Kami mohon maaf atas apa yang terjadi di kamp Yarmuk. Pengungsi Palestina harus terhindar dari pembunuhan dan kerusuhan ... baik rezim maupun oposisi dapat dimaafkan," kata Ekmeleddin Ihsanoglu, ketua Organisasi Kerja Sama Islam itu, Selasa (18/12).

Yarmuk adalah rumah bagi puluhan ribu warga Palestina di selatan Damaskus, yang mengalami pertempuran sengit antara pemberontak dan Front Populer untuk Pembebasan Komando Umum Palestina pro-rezim, kata para aktivis.

Pada Ahad pesawat-pesawat tempur rezim membomi kamp itu untuk pertama kalinya sejak konflik 21-bulan, menewaskan delapan warga sipil dan mengundang kecaman dari masyarakat internasional serta para pemimpin Palestina. 

"Krisis Suriah saat ini akan melalui fase kritis," kata Ihsanoglu -- yang organisasinya telah menangguhkan keanggotaan Suriah pada Agustus - kepada wartawan di Jeddah. Dia mendesak masyarakat internasional untuk "memulai proses politik."

Dia mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad yang diperangi agar "berkorban untuk menyelamatkan rakyatnya" dan berkata: "Kami menganggap ini seruan terakhir kepada kepemimpinan Suriah."

Namun, ia mengatakan bahwa organisasinya tidak mempertimbangkan membuka kantor perwakilan untuk oposisi Suriah "karena hal itu tidak akan ada manfaatnya."

Pemberontakan di Suriah dimulai sebagai serangkaian pemberontakan musim semi Arab terhadap empat dekade kekuasaan keluarga Assad, tetapi sejak itu meningkat menjadi perang brutal, dengan pertempuran sengit dan penembakan intensif di kota-kota besar.

Perang di Suriah telah menyebabkan sekitar 43.000 jiwa melayang, menurut Observatori untuk Hak Asasi Rakyat Suriah.

sumber : Antara/ AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement