REPUBLIKA.CO.ID, Era Mubarak telah berakhir karena saat ini Mesir memasuki era baru di bawah kepemimpinan Mursi. Kini, pria kelahiran As Syarqiyah, Mesir pada 20 Agustus 1951 ini menjadi lambang baru bagi dunia Arab karena pengaruhnya sangat terasa. Bahkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kepincut sosok kepemimpinan Mursi karena dia berhasil menghentikan perang Hamas-Israel.
Mursi adalah sosok pria yang memiliki intelektual tinggi, simpatik, kharismatik, dan moderat. Namun, kepemimpinan presiden yang hafal 30 juz Al Quran ini dimana menginginkan Mesir berlandaskan syariah, dinilai sebagian kalangan akan merubah Mesir menjadi negara Islam yang mengesampingkan golongan sekuler, liberal dan minoritas. Mursi dikhawatirkan menjadi seorang theokrat yang akan menciptakan diktator baru.
Siapa yang lebih baik, Mubarak atau Mursi? Hanya waktu yang dapat menjawab pertanyaan ini.
Tidak ingin kalah dengan pidato Mubarak yang mengagungkan Mesir, Mursi menyampaikan rasa kecintaan dirinya terhadap negaranya. “Saya (menjabat sebagai presiden) untuk memenuhi tugas saya kepada Allah dan negara saya. Kehendak Allah dan pemilihan umum membawa saya menjadi kapten di negeri ini (Mesir),” tegas Mursi dalam pidatonya seperti dikutip Arabnews.
Saat ini, Mursi mengatakan dirinya dan rakyat Mesir sedang menuju ke arah Mesir yang lebih baik. Karena tujuan utama Mursi sebagai pemimpin Mesir adalah melahirkan Mesir yang baru.
bersambung ke Part 4..