Rabu 19 Dec 2012 19:35 WIB

Dede Berani, Rieke Antikorupsi, Aher Prestasi

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Abdullah Sammy
Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf
Foto: Antara
Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lima Kandidat di pemilu Gubernur Jawa Barat dipandang perlu mengedepankan strategi kampanye yang berbeda. Pengamat Komunikasi politik, Deddy Djamaludin Malik mengatakan, kelimamya harus mengedepankan karakter yang selaras dengan figur diri.

Dia menilai, pasangan Dede Yusuf-Laksamana lebih cocok menggunakan strategi dengan membangun citra kandidat yang santun, cerdas, berani, kritis, dan menjual isu politik yang memihak rakyat. Sedangkan Rieke-Teten, selama ini memang dengan jargon antikorupsinya dia mampu menggunakan trik menyerang isu lawan terutama terhadap calon petahana.

Sedangkan Aher butuh strategi untuk membela diri dari serangan lawan. Bela diri bisa dilakukan dengan mengedepankan prestasi selama memimpin Jawa Barat. Pasangan perseorangan Dikdik-Cecep serta Yance-Tatang harus memoles citra diri yang lebih populis.

Selain strategi pemenangan, para kandidat perlu menggali isu kampanye yang dapat menaikan elektabilitas. “Dalam pilgub juga perlu mengeksplorasi dalam mengenal segmentasi pemilih,” jelas Deddy.

Kandidat juga perlu memanfaatkan peluang untuk menarik pemilih golput. Karena dalam pilgub 2008 yang lalu dari 28 juta jumlah suara, hanya 18 juta suara yang sah. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement