Rabu 19 Dec 2012 21:56 WIB

Garut Pasca-Kisruh Demo Aceng Kembali Normal

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Dewi Mardiani
Bupati Garut Aceng HM Fikri
Foto: Antara
Bupati Garut Aceng HM Fikri

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Suasana pasca-sidang paripurna Khusus terkait penyampaian hasil Pansus di Kota Garut dan Gedung DPRD Kabupaten Garut hingga pukul 20.25 WIB cenderung aman. Meski masih ada sekelompok orang pendukung Bupati Aceng Fikri di Gedung DPRD, namun kondisi Gedung DPRD dan Kota Garut pun sudah berjalan normal.

Situasi di Gedung DPRD Kabupaten Garut, puluhan pendukung pro Bupati Garut, Aceng Fikri masih berkumpul. Aparat penjaga dari Satpol PP pun terlihat hanya segelintir orang tak lebih dari sepuluh orang.

Menurut salah seorang pendukung Bupati Garut, Feri (30 tahun) timbulnya gerakan yang besar dari masyarakat adalah hasil politisir lawan politik Aceng Fikri. Feri mengatakan, banyaknya kepentingan lawan politik Aceng membuat keruh suasana.

"Masalah ini kan dipolitisir, jadi rame begini. Seharusnya enggak usah memperkeruh suasana," ujarnya di Halaman Gedung DPRD Kabupaten Garut, Rabu (19/12) malam.

Pendukung Bupati Garut lainnya, Anas (43 tahun) menuturkan, masyarakat tidak perlu berlebihan menanggapi permasalahan yang ada. Menurutnya, saat ini hebohnya Kabupaten Garut akibat adanya provokasi kepada masyarakat, sehingga membuat masyarakat turun ke jalan. "Masyarakat ini terprovokasi. Saya berharap jangan sampai berlebihan menanggapi masalah itu," papar dia.

Sementara, situasi di Kota Garut relatif sudah berjalan normal dan aman. Di Simpang Lima Garut yang tadi siang menjadi pusat konsentrasi massa, saat ini sudah normal dan cenderung sepi. Namun, sampah masih berserakan di jalan akibat aksi ribuan massa tadi siang.

Di depan Gedung DPRD Kabupaten Garut, yaitu di Jalan Patriot dan di depan Gedung Bupati Garut di Jalan Pembangunan, suasana pun nampak sepi. Arus kendaraan di Kota Garut relatif normal dan tidak ada kemacetan seperti tadi siang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement