REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyadari saat ini di Tanah Air sedang berlangsung diskusi masa depan pemimpin Indonesia. Presiden menyampaikan sejumlah hal yang harus dijalankan penggantinya di masa depan.
Presiden mengatakan, pergantian dari satu pemimpin ke satu pemimpin lain pasti ingin yang terbaik. Setiap pemimpin pasti menginginkan ada kemajuan demi kemajuan.
"Namun, ada yang belum bisa dicapai karena kompleksitas permasalahan. Ini tugas pemimpin berikutnya lagi," kata Presiden di hadapan 53 peserta Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) seluruh dunia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi, India, Kamis (20/12).
Presiden mengingatkan, politik harus tetap stabil agar Indonesia bisa bertahan di tengah era globalisasi. Dia mengatakan, setiap pemimpin bertugas untuk melanjutkan pembangunan bangsa. Menurut Presiden, selama ini ada sejumlah capaian riil, tapi banyak juga yang belum diwujudkan. Itu jadi pekerjaan rumah (PR).
"Saya dua tahun lagi (menjabat sebagai Presiden), I will do my best sampai saatnya ada estafet kepemimpinan," kata Presiden. Dalam ruang demokrasi memang ada kebebasan saling berkspresi, namun lebih baik jika bisa saling mendengar.