REPUBLIKA.CO.ID,MOSKWA-- Presiden Rusia Vladimir Putin membantah bahwa pemerintahannya menjalankan sistem otoriter. Ia memiliki banyak kesempatan untuk mengubah konstitusi, namun ia tidak pernah melakukannya.
"Saya tidak bisa menyebut ini sistem otoriter, saya tidak setuju dengan hal ini," kata Putin, Kamis, (20/12).
Jika pemerintahannya menggunakan sistem totalitarian atau autoritarian, kata Putin, ia akan mengubah konstitusi. Untuk melakukannya, tidak memerlukan suara secara nasional.
Putin juga berbagi visinya tentang demokrasi. Menurutnya, demokrasi adalah yang utama dan terutama mematuhi hukum.
Putin memperkuat kekuatan vertikal di Rusia selama dua masa jabatan 2000-2008. Ia bahkan membuat keputusan mengakhiri pemilihan Gubernur.