REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi Pemilu 2014, partai-partai nasionalis didera berbagai persoalan mulai dari korupsi hingga masalah internal kepengurusan. Partai-partai Islam melihat hal tersebut sebagai peluang untuk meraih simpati publik.
"Ini memberikan inisiatif kepada kita untuk bekerja keras meraih simpati publik dan kerja keras bagi partai Islam untuk meningkatkan elektabilitas," kata Sekjen PPP M Romahurmuziy saat dihubungi Republika, Jumat (21/12).
Pria yang akrab dipanggil Romi itu menjelaskan, PPP saat ini tengah melakukan sosialisasi kegiatan partai secara intensif. Sosialisasi itu kemudian dipublikasikan agar publik memberikan simpatinya kepada PPP.
Ia mengakui, selama ini publikasi dan sosialisasi program dan kegiatan PPP tertutup pemberitaan partai-partai yang didera masalah tersebut. Sehingga, banyaknya masalah dalam tubuh partai tersebut, sangat dijadikan peluang oleh PPP.
Namun demikian, Romi berharap, partai-partai yang didera masalah itu cepat menyelesaikan persoalannya. Karena, hal tersebut berpengaruh kepada tingkat partisipasi masyarakat dalam politik. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya survey-survey yang menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap partai politik semakin menurun.
Seperti diketahui, beberapa partai nasionalis yang berada di papan atas perpolitikan nasional tengah didera masalah. Partai Demokrat dan Partai Golkar misalnya, beberapa kadernya banyak yang menjadi tersangka kasus korupsi. Selain itu, masalah perpecahan partai juga terjadi dalam tubuh Partai Demokrat.