REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perajin terompet di Kota Medan mulai kebanjiran pesanan seiring semakin dekatnya malam pergantian tahun.
"Permintaan meningkat sekitar 15 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Permintaan bukan saja datang dari pedagang terompet di Medan, namun juga dari luar kota seperti Binjai dan Deli Serdang," kata Rusli salah seorang perajin terompet di Medan, Selasa.
Tahun ini dia sudah mendapat pesanan terompet yang terbuat dari kertas tersebut sebanyak 30 ribu buah dengan berbagai ukuran dan model. Untuk memenuhi pesanan tersebut, ia terpaksa bekerja dari pagi hingga malam hari.
Agar pesanan dari pelanggan dapat diselesaikan tepat waktu, ia juga terpaksa mencari tenaga tambahan yang sebagian besar berasal dari keluarganya dan para tetangga di sekitar tempat tinggalnya.
"Malam pergantian tahun baru semakin dekat, tentunya permintaan juga semakin tinggi. Kami harus berburu dengan waktu agar pesanan terompet dapat selesai tepat waktu. Pelanggan kan juga mau menjual lagi terompet ini, jadi harus cepat disiapkan agar mereka tidak kecewa," katanya.
Rusli membuat berbagai jenis terompet kertas mulai dari terompet model biasa dengan bentuk kerucut, bentuk ular kobra, keong, kuda laut, balon, harimau, dan juga berbentuk naga.
Agar terlihat lebih indah, ia juga memberi aneka warna pada terompet buatannya. Sebagian bahan baku yang digunakan merupakan kertas limbah, seperti misalnya kertas karton dan kertas koran.
"Harus ada terobosan baru agar masyarakat tidak bosan dengan bentuk terompetnya. Makanya saya membuat berbagai kreasi agar terompet buatan saya ini lebih banyak dicari orang," katanya.