REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Corruption Watch (ICW) menyebut Partai Golkar sebagai partai terkorup pada tahun 2012. Ketua DPP Partai Golkar Hajrianto Tohari pasrah dengan keaadaan itu.
"Ya kalau data yang diajukan oleh ICW benar, tidak ada kata lain yang bisa kita ucapkan kecuali keprihatinan," kata Hajrianto saat dihubungi Republika, Jumat (28/12) malam.
Saat ditanya apakah rilis ICW tersebut merugikan partai, Hajrianto menjawab bahwa korupsi itu adalah perilaku individu, bukan perilaku partai. Namun, jika partai politik, termasuk Golkar menindak tegas para kadernya yang terlibat korupsi itu, justru akan membalikkan citra positif di mata masyarakat.
"Jika Parpol melakukan tindakan terhadap kader-kadernya yang korup maka tentu citra partai akan terselamatkan," katanya.
Indonesian Corruption Watch (ICW) , Jumat (28/12), merilis daftar kader partai politik yang terlibat kasus korupsi pada tahun ini . Partai Golkar 'mengungguli' Partai Demokrat sebagai partai yang kadernya paling banyak terlibat korupsi.
"Dari catatan tersebut Golkar menempati urutan pertama yang paling banyak terjerat kasus korupsi (14 kader). Di posisi kedua, Partai Demokrat (10) dan disusul PAN dan PDIP yang masing-masing 8 orang," kata Peneliti Bidang Korupsi Politik ICW Apung Widadi dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (28/12).
Posisi keempat diduduki oleh PKB (4 kader), Gerindra (3 kader) PKS dan PPP (2 kader). Kader yang terlibat adalah mereka yang duduk di eksekutif dan legislatif.
Untuk eksekutif terdiri dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) aktif, Andi Mallarangeng dari Partai Demokrat yang menjadi tersangka kasus Hambalang. Sedangkan lainnya, sebanyak 24 orang kepala daerah dari berbagai partai politik yang ditangani oleh KPK, Kejaksaan, maupun Polri. Sedangkan untuk legislatif, mereka terdiri dari 25 orang anggota DPR dan DPRD.