REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dalam pergantian malam tahun baru 2013, banyak warga yang memilih untuk merayakannya dengan berpesta kembang api dan berhura-hura. Namun, berbeda dengan para jamaah yang lebih memilih untuk menghadiri acara dzikir nasional di masjid At-Tin, Jakarta Timur.

Dzikir nasional yang diselenggarakan oleh Media Group Republika ini dinilai menjadi acara yang lebih bermanfaat dalam merayakan tahun baru. Seperti yang diungkapkan oleh seorang jamaah yang berasal dari Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini, Selvia.

Selvia datang bersama dengan keluarganya mengaku menghadiri ke acara dzikir nasional untuk ikut merayakan pergantian malam tahun baru. Dengan menggelar karpet panjang di dalam teras masjid At-Tin, mereka seperti berpiknik sambil mendengarkan ceramah ustad dan sesekali mengobrol.

Meskipun berniat menghadiri acara dzikir nasional ini, ia juga sengaja membawa beberapa buah terompet untuk anak-anaknya dan makanan kecil. "Biar anak-anak bisa meniup terompet waktu pergantian malam nanti," kata Selvia, Senin, (31/12).

Tampak ketiga anaknya yang sedang berbaring di atas karpet bermain dengan mainan yang baru dibelinya. Anaknya terlihat tenang dan tampak berkosentrasi pada mainan yang ia bawa.

Menurut Selvia tidak  perlu hura-hura rayakan tahun baru. Anak-anak juga masih kecil, lebih baik dibawa ke acara dzikir saja. Sehingga tidak keluar  banyak uang.

Tak hanya Selvia yang menghadiri acara dzikir nasional ini. Banyak para jamaah lainnya yang berdatangan bersama dengan keluarganya. Mereka tampak menggelar karpet yang dibawa sendiri dari rumah untuk sekedar berdzikir dan berbaring.

Deretan jamaah tersebut tampak duduk di sepanjang pinggiran teras baik di dalam maupun di luar masjid At-Tin. Gerimis yang turun dan dinginnya malam pun tidak mengurungkan niat mereka untuk menghadiri acara ini.   

Ikuti Whatsapp Channel Republika