REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ruas jalan provinsi antara kilometer 19,7 hingga 21,1 arah Pematang Siantar ke Perdagangan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara ambruk di sejumlah bagian, termasuk jembatan dua sisi sayapnya amblas, dan konstruksi tergantung hampir putus.
Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho langsung merespon kondisi ini, Kamis (3/1) dan melalui Dinas Bina Marga Sumut mengumpulkan semua pihak terkait terutama Pemkab Simalungun dan perusahaan perkebunan di sekitar lokasi.
Pemprov Sumut menggalang Pemkab dan perusahaan perkebunan terdekat yakni PT Eastern Sumatera Group SIPEF dan PTPN III untuk menyelesaikan akar masalah penyebab longsornya kawasan di sepanjang ruas jalan itu, terutama di sekitar Nagori Pamatang Sahkuda yang kondisinya sungguh parah dan longsorannya juga sudah mengancam pemukiman penduduk.
Kepala Dinas Bina Marga Sumut HM Armand Effendy Pohan didampingi Kepala UPTD Siantar Wesly Sidabutar Kamis (3/1) turun langsung ke lapangan menindaklanjuti instruksi Plt Gubernur Sumut.
Rombongan disambut masyarakat setempat di sekitar jembatan putus di Km 21 yang juga dikenal sebagai jembatan SIPEF di Nagori Pamatang Sahkuda Kecamatan Gunung Malela, Simalungun.
Melalui Pangulu Nagori Pamatang Sahkuda Supendi disaksikan Camat Gunung Malela Ronny Rudyanto, masyarakat menyampaikan terima kasih atas respon yang begitu kuat dari Pemprov Sumut untuk penyelesaian akar permasalahan jalan ambruk tersebut.
"Kami memahami untuk penyelesaian tuntas kerusakan ini memerlukan waktu dan prosedur namun komitmen dan langkah-langkah yang diambil Pemprov Sumut kami dukung, sambil pengalihan sementara arus lalulintas roda empat," ujar Pangulu.