REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM---Eko Bambang Sutedjo yang menjabat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak 2009 meninggal dunia setelah terjatuh di toilet rumah dinas di Mataram, Minggu sekitar pukul 11.30 Wita.
"Beliau jatuh di kamar mandi (toilet) dan lemas, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Risa Sentra Medika, namun tidak tertolong lagi," kata Kabag Humas dan Protokoler Setda NTB Tri Budiprayitno sesaat setelah pelepasan jenazah Eko di Bandara Internasional Lombok (BIL).
Jenazah ahli pertambangan di wilayah NTB itu dibawa ke kampung halamannya di Ngawi, Jawa Timur, sesuai kehendak sanak keluarganya.
Pria bersahaja yang akrab disapa Eko itu meninggalkan istrinya Hj Neneng Sutedjo, dan tiga orang anaknya, yakni dua putri dan satu putra yang semuanya sudah menamatkan pendidikan di perguruan tinggi.
Tri mengatakan, menurut informasi dari sanak keluarganya sebelum musibah jatuh di kamar mandi, Kadistamben NTB itu sempat lemas yang diduga akibat melemahnya kondisi tubuh.
Sejak setahun terakhir bobot badan Eko mengalami penurunan drastis, dan para pejabat serta staf di kantornya menduga dia terkena penyakit diabetes militus (kencing manis).
Namun, pihak medis menyebut Eko terkena komplikasi penyakit, yang antara lain gangguan ginjal sehingga menghambat kelancaran peredaran darah dan memicu komplikasi penyakit lainnya.
"Tadi acara pelepasan di rumah duka yakni di Rumah Dinas Pemprov NTB dipimpin Wakil Gubernur NTB, yang juga melepas jenazah di bandara. Pak Wagub mengungkapkan bahwa semasa berdinas Eko merupakan salah satu pegawai teladan dan memiliki kemampuan lebih sehingga dipercaya menduduki sejumlah jabatan hingga jabatan terakhir sebagai Kadistamben," ujar juru bicara Pemprov NTB itu.