Kamis 10 Jan 2013 13:02 WIB

Pembubaran RSBI Disambut Tumpengan di Yogyakarta

Rep: Yulianingsih / Red: Citra Listya Rini
Biaya masuk SBI dan RSBI tergolong sangat mahal/ilustrasi
Foto: inilah.com
Biaya masuk SBI dan RSBI tergolong sangat mahal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Para orang tua siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kota Yogyakarta yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Untuk Pendidikan Berkeadilan menggelar tumpengan dan doa syukur atas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membubarkan RSBI. 

Tumpengan dan doa syukur tersebut di gelar di Tugu Yogyakarta, Kamis (10/1). Selain tumpengan orang tua siswa yang sebagian besar ibu-ibu ini juga menggelar aksi demonstrasi dengan melakukan orasi dan membawa beberapa spanduk. Mereka berjalan dari Jalan Mangkubumi Yogyakarta ke Tugu setempat.

Tumpeng nasi kuning yang dibawa para orang tua siswa ini kemudian di potong di Tugu. Tumpeng ini selanjutnya dibagikan ke para tukang becak yang mangkal di sekitar Tugu.

Menurut koordinator aksi, Ririn, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia itu bisa dilakukan tanpa RSBI. Diakuinya, RSBI tidak identik dengan maju atau mutunya sebuah pendidikan. "Pendidikan yang paling utama itu di keluarga, RSBI bukan langkah yang tepat untuk peningkatan  pendidikan berkualitas," tandasnya.

Pasalnya, melalui RSBI sekolah-sekolah kata dia, seenaknya sendiri melakukan pungutan biaya pendidikan ke siswa. Padahal di sekolah lain pungutan biaya pendidikan hampir tidak ada. Karena itulah menurutnya, RSBI justru memunculkan adanya diskriminasi pendidikan di Indonesia.

Sementara itu Intan, orang tua siswa RSBI SMPN 8 Yogyakarta mengatakan, anaknya memiliki nilai UN tertinggi di sebuah SD di Tegalpanggung, Yogyakarta tahun 2011 lalu. Karena nilai UN yang tinggi tersebut anaknya bisa masuk ke SMPN 8 Yogyakarta yang merupakan RSBI. 

Namun kata dia, di sekolah itu anaknya dikenakan sejumlah biaya pendidikan sedangkan di SMP lain tidak. "Di sekolah lain hampir tidak ada biaya pendidikan, kenapa untuk peningkatan kualitas pendidikan dengan sistem RSBI jika hanya untuk mengeruk uang," ungkap Intan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement