Senin 14 Jan 2013 18:55 WIB

Penghapusan RSBI Diyakini tak Turunkan Mutu Pendidikan

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sejumlah siswi belajar di ruang kelas di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Sejumlah siswi belajar di ruang kelas di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PULOGADUNG--Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta optimistis penghapusan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) tak akan menurunkan mutu pendidikan. 

Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, setelah dihapuskan, mutu pendidikan di sekolah eks- RSBI takkan berubah. Menurut dia sekolah eks-RSBI itu sudah berkualitas sejak awal. ''Tidak ada kekhawatiran tentang itu'', ujarnya, Senin (14/1).

Pengamat Pendidikan, Dharmaningtyas juga mengatakan hal  serupa. Setelah RSBI ini dihapuskan, takkan berpengaruh banyak pada sekolah-sekolah eks-RSBI. Baik dari segi kualitas hingga pengadaan aset dan fasilitas sekolah.

Menurut dia, aset seperti pengadaan AC, proyektor dan laboratorium tetap akan dimiliki oleh sekolah bersangkutan. Sebab, orang yang berkontribusi aset  pada sekolah adalah orang yang memang pernah bersekolah disana.

Mengenai metode pengajaran, kalau memang baik, sebaiknya tidak ditinggalkan. Namun harus tetap sejalan dengan kurikulum yang ditetapkan nasional.  'Tidak akan ada perubahan apa-apa'', ujarnya.

Taufik menambahkan ia meminta semua sekolah di DKI Jakarta agar menutup label RSBI pada papan nama sekolahnya. Langkah itu satu-satunya yang bisa ia lakukan dalam jangka waktu dekat setelah keputusan Mahkamah Konstitusi 8 Januari lalu. Selanjutnya, untuk mengembalikan sistem seperti sekolah reguler, ia lakukan secara bertahap.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement