REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin melonggarkan aturan penggunaan jilbab kepada para ekspatriat muslimah. Ekspatriat muslimah di Rusia diizinkan menggenakan jilbab asal tanpa penutup wajah alias cadar.
Sebelumnya, Kremlin tidak merestui penggunaan jilbab di sekolah. Aturan itu selanjutnya sempat memicu protes umat Islam.
Juru bicara Layanan Imigrasi Federal (FMS), Zalina Kornilova, mengatakan izin itu juga termasuk foto dalam kartu identitas. Pemerintah meminta para ekspatriat memakai foto yang tidak menggunakan penutup wajah.
"Aturan ini merupakan keputusan Mahkamah Agung Rusia atas putusan banding terhadap kebijakan Kementerian Dalam Negeri," kata dia seperti dikutip onislam.net, Sabtu (12/1).
Aturan yang berlaku sejak 1 Januari 2013 ini, nantinya akan menjadi prosedur resmi bagi setiap ekspatriat yang akan mencari kerja di seluruh wilayah Federasi Rusia.
Selain berlaku untuk kalangan ekspatriat, aturan ini juga diterapkan kepada muslim berpaspor federasi Rusia.
"Kriterianya tetap sama. Yang pasti, aturan ini merupakan jaminan dari Konstitusi Federal Rusia dan lembaga Hak Asasi Internasional (HAM)," kata dia.
Tahun lalu, masalah jilbab menjadi kontroversi di Rusia. Saat itu, lima siswi muslimah tidak diperbolehkan masuk kelas karena mengenakan jilbab.
Kontroversi itu memaksa Presiden Rusia, Vladimir Putin turun tangan. Namun, yang mengejutkan, Putin menyatakan jilbab dilarang untuk dikenakan di sekolah.