REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Direktur Sumberdaya Manusia dan Umum Perum Bulog, Abdul Karim, mengatakan di tahun 2013 tidak akan mengimpor beras.
"Kita targetkan Bulog tahun ini tidak impor beras," katanya di sela-sela kunjungan kerja selama dua hari di Palu, Jumat (18/1).
Meski demikian, dia mengatakan ada pengecualian, yaitu jika terjadi gangguan yang menyebabkan petani mengalami gagal panen, maka pemerintah tentu tidak akan tinggal diam. "Kita berharap saja sepanjang 2013 ini produksi petani bagus sehingga target Bulog untuk tidak mengimpor beras dari luar terpenuhi," katanya.
Secara nasional, Bulog kini memiliki stok dalam jumlah memadai hingga mencapai 2,3 juta ton cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama delapan bulan ke depan.
Sementara rencana pengadaan beras pada musim panen 2013 ditargetkan sebanyak 3,5 juta ton. "Kita semua berharap target pengadaan beras sebanyak itu bisa terealisasi sehingga pemerintah tak perlu lagi impor beras," katanya.
Guna mendukung target pembelian yang telah ditetapkan Bulog, Karim meminta kepada semua Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog di daerah-daerah, termasuk Sulteng untuk gencar melakukan pembelian. Penetapan target pengadaan beras tentu disesuai dengan luas areal sawah dan juga produksi petani di masing-masing daerah.
"Mudah-mudahan hasil produksi petani pada musim panen 2013 lebih bagus dan meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya," ujar Karim. Menurut dia, jika produksi gabah bagus, tentu memberikan peluang lebih besar bagi Bulog di daerah untuk bisa menyerap beras sebanyak mungkin.