REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO---Aparat kepolisian menjaga ketat kantor Komisi Pemilihan Umum dan Panwaslu Kota Gorontalo, Jumat.
Penjagaan ketat tersebut dilakukan, karena KPU rencananya akan melakukan rapat pleno penetapan pemenuhan persyaratan pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo.
Sebanyak satu peleton personil Brimob dan ratusan anggota Dalmas Polda Gorontalo disiagakan di KPU, serta dilengkapi meriam air dan kawat barier anti huru hara.
Kabag Operasional Sabhara Polda Gorontalo Kompol Eko Yudhayanto mengatakan hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi, jika ada serangan massa ke kantor tersebut.
Menurutnya, pengamanan ketat mulai diberlakukan sejak Kamis (17/1) dan berlaku hingga waktu yang belum ditentukan.
Anggota KPU Kota Gorontalo Hadi Sutrisno membenarkan hari ini pihaknya akan melakukan rapat pleno. Ia berharap apapun hasil plenonya, seluruh pihak baik bakal calon, pendukung maupun masyarakat umum bisa menerimanya dengan baik.
"Kami bekerja sesuai dengan peraturan dan mekanisme yang berlaku dan tidak ada tekanan maupun paksaan pihak manapun," ungkapnya.
Sebelumnya ratusan massa baik pendukung bakal calon, Adhan Dambea dan Inrawanto Hasan maupun Marten Taha kerap mendatangi kedua kantor penyelenggara pemilukada tersebut.
Hal yang dipermasalahkan adalah keabsahan ijazah salah satu bakal calon "incumbent" dari jalur independen yakni Adhan Dambea.