Sabtu 19 Jan 2013 10:54 WIB

Dede Yusuf Ingin Wisata Bandung Selatan Maju

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Djibril Muhammad
Dede Yusuf
Foto: ANTARA
Dede Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Gubernur nomor tiga Dede Yusuf menyayangkan wisata Bandung Selatan yang masih sepi pengunjung. Infrastruktur dan moda transportasi yang baik perlu ditingkatkan di Kabupaten Bandung wilayah selatan terutama daerah Ciwidey dan sekitarnya.

Pihak pengelola wisata dan resort Rancaupas, Haji Emte sempat mengeluhkan kondisi jalan yang rusak sehingga menyulitkan wisatawan untuk mengakses kawasan wisata di sana. Selain itu juga kemacetan yang selalu terjadi di wilayah Kopo sekitarnya menjadi faktor kurangnya minat wisatawan untuk mendatangi kawasan tersebut.

Saat ini banyak wisatawan yang datang di akhir pekan. Namun pihaknya berharap kawasan tersebut juga ramai di akhir pekan. "Kami sangat berharap ada pelebaran jalan dan perbaikan jalan yang bolong-bolong," jelasnya. 

Sehingga dapat memudahkan wisatawan untuk mengakses jalan ke kawasan wisata Kawah Putih, Rancaupas, dan wisata lain.

Pihaknya berharap perhatian besar pada kawasan wisata karena selain dapat memperkenalkan Jawa Barat sebagai salah satu destinasi wisata. Kawasan wisata tersebut juga sebagai lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Dede Yusuf mengatakan selama ini Bandung telah menjadi salah satu destinasi wisata utama turis asing yang datang ke Indonesia selain Bali. Selain itu dibukanya rute penerbangan langsung menuju Bandung menjadi media promosi. "Bangkok, Singapura, Malaysia sudah memiliki rute penerbangan langsung Bandung," jelasnya. 

Menanggapi keluhan masyarakat Bandung Utara terkait kawasan wisata, Dede pun mengimbau untuk mempersiapkan adanya perubahan masuknya gaya hidup baru. Bukan berarti harus menghilangkan budaya Sunda bahkan tidak lagi menggunakan bahasa Sunda. Tetapi paling tidak masyarakat tahu menggunakan percakapan bahasa inggris.

"Paling tidak yes, no, thank you warga di sana bisa memakainya," ujarnya. Selain itu juga pemuda secara maksimal dapat memanfaatkan teknologi informasi internet.

Mereka bisa mempromosikan daerah tempat tinggal melalui sosial media. Dede pun mengimbau baliho wajahnya yang dipajang tidak ada salahnya diganti dengan foto wisata untuk promosi. Sehingga dapat menunjang proses percepatan pembangunan.

"Saya punya harapan untuk kawasan wisata ini ada moda transportasi baru yang menambah daya tarik seperti kereta gantung," jelasnya. Daerah wisata Setu Patenggang, Cimanggu, Rancabali dan Rancaupas sangat cocok untuk moda tersebut.

Selain itu, Dede mengatakan dengan terbentuknya Kawasan Ekonomi Asean memudahkan orang asing bekerja di Indonesia begitu juga sebaliknya. Masyarakat Ciwidey pun harus siap dengan pelimpahan budaya dari negara lain.

Namun begitu budaya asli Jawa Barat jangan sampai hilang. Wisatawan akan tertarik jika budaya Sunda ada didalamnya seperti upacara adat maupun pakaian adat.

"Turis asing banyak datang ke Bali karena mereka mempertahankan budaya asli, seperti ngaben dan perempuan bali pembawa sesajen di kepala," jelasnya. Wisata pun dapat ditambah dengan kunjungan hasil perkebunan asli daerah seperti kopi, teh dan strawberry. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement