REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, mengatakan persediaan obat-obatan bagi penanganan korban banjir saat ini tersedia dalam jumlah cukup. Sehingga, tidak perlu ada kekhawatiran bagi para pengungsi maupun korban lainnya.
"Sekarang kita fokuskan kepada pencegahan. Semua penyakit bisa dicegah dan bisa diobati dan pengobatan sudah tersedia. Kepala Dinas melaporkan persediaan obat-obatan sudah ada," kata Menkes usai melepas tim kesehatan untuk penanganan kesehatan paska banjir di gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Senin.
Para korban banjir disebut Menkes dapat mendatangi 136 pos kesehatan atau empat rumah sakit lapangan yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan. Korban banjir juga bisa mendatangi ke seluruh puskesmas yang telah disiagakan 24 jam penuh.
Untuk banjir kali ini, Menkes mengaku belum mendapatkan laporan mengenai potensi wabah penyakit. Dia menyatakan kemungkinan besar tidak akan terjadi wabah akibat penanganan yang cukup cepat dilakukan tim selama tanggap darurat.
"Sekarang kelihatannya cukup cepat dipantau dan tidak banyak yang terjadi. Kesadaran untuk kebersihan cukup tinggi. Karena, pada dasarnya KLB pascabencana itu terjadi karena sampah,'' kata Nafsiah. ''Banyak sampah, banyak tikus keluar yang menularkan leptospirosis yang bisa menular dengan cepat. Sampai sekarang belum ada laporan tentang leptospirosis."