REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasokan air bersih untuk warga korban banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, dihentikan karena aliran listrik di wilayah tersebut sudah menyala.
"Sebagian besar warga menggunakan sumur bor dan aliran listrik sudah menyala. Sehingga, aliran air sudah pasti bisa terpenuhi," kata koordinator pasokan air bersih, Kapten Cba Dike Kusumaputra, di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa.
Satu unit truk air bersih sudah berada di Jalan Jatinegara Barat sejak Sabtu dinihari (19/1) untuk memasok kebutuhan air bersih bagi korban banjir di Kampung Pulo, Bidaracina dan Kalibata.
Berdasarkan pantauan Antara, sejumlah petugas membereskan tangki-tangki air bersih dari lokasi. Truk tersebut akan dibawa ke Penjaringan, Jakarta Utara, untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi korban banjir di sana.
"Ada instruksi untuk (dibawa) ke Penjaringan. Di sana juga sedang diperiksa apakah air yang ada di sana air payau atau bukan," katanya.
Satu unit truk, hasil kerja sama Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia, dapat memproduksi lima liter air bersih per detik atau minimal 500.000 liter per hari.