REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kondisi cuaca di perairan Selat Bangka, Jumat (25/1), diperkirakan kurang aman bagi pelayaran. Ini lantaran gelombangnya yang cukup tinggi. Yaitu bisa mencapai dua hingga tiga meter.
Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama menyampaikan peringatan dini tersebut. Menurutnya, gelombang tinggi itu berpeluang terjadi di perairan Selat Bangka. Serta Selat Karimata bagian utara dan bagian selatan.
Dalam kondisi cuaca ekstrem seperti itu, perlu kewaspadaan tinggi bagi semua yang melakukan aktivitas di perairan tersebut. Terutama pada sore dan malam hari. Karena diprakirakan cuaca akan semakin buruk pada waktu tersebut.
"Cuaca ekstrem yang bisa mengakibatkan timbulnya berbagai bencana dan gangguan pelayaran diprakirakan terjadi hingga Februari nanti," katanya di Palembang, Kamis (24/1) malam.
Sebelumnya anggota Kesatuan Petugas Laut dan Pantai (KPLP) Palembang Apran mengatakan, terdapat beberapa kali pelarangan dan pembatalan pemberangkatan kapal cepat di terminal penumpang Pelabuhan Boom Baru. Serta kapal ferry dari Pelabuhan Penyeberangan 35 Ilir Palembang.
Bahkan, kKapal cepat Ekspres Bahari sempat balik arah setelah berangkat dari Pelabuhan Boom Baru Palembang menuju Pulau Bangka. Ini lantaran dihantam ombak setinggi empat meter di perairan Selat Bangka.