REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Serangan bom mobil menewaskan 12 tentara Amerika Serikat (AS) di timur Afghanistan, Provinsi Kapisa. Bom mobil itu menyasar iring-iringan tentara AS dan NATO.
Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan bom tersebut juga menghancurkan dua tank. PressTV menulis, dia mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di sebuah pasar di wilayah Tagab Provinsi Kapisa, timur laut Ibukota Afganistan, Kabul, Jumat (25/1) pagi.
Sementara itu, Gubernur Mehrabuddin Safi mengatakan sedikitnya lima warga sipil tewas dan 20 lainnya terluka ledakan di Kapisa. Korban sipil karena serangan pasukan AS telah meningkatkan sentimen anti-AS di negara tersebut.
Korban tewas menjadi sumber utama gesekan antara Kabul dan Washington selama beberapa tahun terakhir. Amerika Serikat dan sekutunya menginvasi Afghanistan pada 2001. Mereka menyingkirkan kekuasaan Taliban namun kekerasan terus meningkat di negara tersebut.