REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai diumumkan sebagai presiden baru Partai Keadilan Sejatera (PKS) di kantor DPP PKS, Jumat (1/2), Anis Matta, menyampaikan pidato politiknya. Ia mengajak para kader PKS untuk berbenah diri demi kebangkitan PKS.
Pertama-tama yang disampaikan Anis dalam pidato itu adalah ucapan penghargaannya kepada Luthfi Hasan Ishaaq, mantan presiden PKS yang sedang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat kasus korupsi impor daging sapi.
Anis menyatakan kecintaannya kepada Luthfi dan kader-kader PKS pun mencinta Luthfi. Menurut Anis, kasus Luthfi tersebut merupakan hasil agenda konspirasi besar untuk menghancurkan PKS. Namun, musibah tersebut akan menjadi hentakan sejarah yang akan membangunkan PKS dari tidur.
"Saya yakin Allah mengirimkan isyarat besar bahwa ini adalah momentum pembenahan diri dan momentum kebangkitan PKS," kata Anis yang disambut teriakan 'Allahu Akbar' dari pendukungnya yang ada di kantor DPP itu.
Anis mengatakan, untuk mencapai kesuksesan dalam momentum pembenahan itu, para kader harus melalui hari-hari yang sulit. Ada tiga syarat utama yang harus dilakukan para kader untuk melaluinya. Yaitu, memohon pertolongan Allah, meningkatkan kebersamaan dan soliditas, niat yang ikhlas, dan kerja keras. "Tidak ada waktu untuk tidur untuk kita," kata Anis menegaskan.
Anis juga mengatakan, PKS memiliki kesalahan. Karena itu, ia mengimbau kepada para kader untuk bertobat secara nasional. "Kita mulai dengan istigfar (pengucapan Astagfirullah / ya Allah ampunilah dosaku). Istigfar tidak hanya menghapus doa, tetapi menyempurnakan kerja kita," katanya.
Menurut Anis, setelah seluruh kader melakukan pembenahan dari diri sendiri, PKS akan bisa melakukan pembenahan lebih jauh lagi. Dengan kekuatan yang dimiliki, PKS akan bisa melalui hari-hari yang sulit.
Seperti diketahui, Anis Matta terpilih sebagai presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang mundur karena terlibat kasus korupsi. Anis sendiri setelah menjabat presiden PKS, mundur dari jabatannya sebagai wakil ketua DPR. Anis sebelumnya menjabat sebagai sekretaris jenderal.
Jabatan Sekretaris Jenderal sendiri saat ini dipegang Taufik Ridho. Untuk pengganti Anis di DPR, belum ditunjuk PKS. Menurut Anis, nanti akan dilihat suara terbayak setelah ia dan pengurus lainnya membahas penggantinya di DPR.