Senin 04 Feb 2013 09:30 WIB

Industri Kecil Tumbuh 4,06 Persen

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Sepatu. Ilustrasi.
Foto: ANTARA
Sepatu. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pertumbuhan industri manufaktur skala mikro dan kecil mencapai 4,06 persen pada 2012. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan industri mikro yang melesat paling besar yakni industri kulit dan alas kaki mencapai 8,89 persen. Disusul industri komputer, barang elektronika dan optik yang tumbuh 7,91 persen. Kemudian industri peralatan listrik 7,8 persen.

Peningkatan pertumbuhan industri kecil dan mikro ini, menurutnya, sangat penting sebagai salah satu upaya untuk menggurangi angka kemiskinan. “Tidak seperti industri besar yang umumnya bahan baku dan penolongnya impor, industri kecil dan mikro sangat dekat dengan bahan baku,” ujar Suryamin akhir pekan lalu.

Sementara pertumbuhan industri manufaktur skala besar dan sedang pada 2012 mencatat angka yang lebih tinggi yaitu 4,12 persen. Petumbuhan ini didorong oleh naiknya produksi farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 13,19 persen, industri makanan sebesar 12,75 persen dan industri peralatan listrik sebesar 12, 57 persen.

Direktur Satistik dan Distribusi BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan membuat industri farmasi tumbuh paling tinggi sepanjang tahun ini. Pertumbuhan industri farmasi, menurut dia sebagai cerminan dari daya beli masyarakat Indonesia yang semakin tinggi.

"Masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya kesehatan, jadi industri kimia dan obat tradisional tumbuh cukup tinggi," ujar Sasmito.

Ia mengatakan pertumbuhan industri yang cukup besar ini juga sebagai salah satu hasil dari meningkatnya impor barang modal dan bahan baku. Impor Indonesia didominasi oleh bahan baku dan penolong, sekitar 73 persen dan impor barang modal sekitar 20 persen.

Beberapa industri mencatat pertumbuhan positif antara lain industri karet, barang dari karet dan plastik naik 11,92 persen. Barang galian bukan logam tumbuh 10,48 persen. Industri komputer, barang leketronik dan optik tumbuh 10,34 persen.

Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Aryan Wargadalam mengatakan industri karet diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan ekspansi pabrik ban yang semakin besar. "Banyak ekspansi pabrik karet. Konsumsi untuk industri mencapai 15 persen dari total produksi 2,8 juta per tahun," ujar dia.

Sepanjang tahun 2012, realisasi PMDN di sektor industri karet dan plastik mencapai 2,855 triliun. Investasi ini ditanamkan pada 110 proyek. Sementara itu, investasi PMA di sektor industri karet dan plastik mencapai 660 juta dolar AS. Investasi PMA naik 78,5 persen dibandingkan 2011, sementara investasi PMDN naik 35,8 persen dibandingkan 2011.

Tak hanya mencatat angka pertumbuhan, beberapa sektor industri skala besar dan sedang juga mengalami penurunan produksi cukup besar pada 2012. Sektor-sektor tersebut antara lain industri logam dasar yg turun 8,48 persen. Disusul industri tekstil dilaporkan turun 8,32 persen, industri mesin dan perlengkapannya turun hingga 8,31 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement