REPUBLIKA.CO.ID,KOTA TANGERANG -- Menjelang Pilkada Kota Tangerang bulan Oktober, pengamat meyakini sentimen negatif terhadap PKS hanya sesaat dan tidak berpengaruh pada Pilkada.
''Kasus korupsi petinggi PKS hanya sesaat saja, sebagai efek dramatik media,'' ungkap Djaka Badrayana, pengamat pemerintahan dan politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Senin (4/2).
Menurut Badrayana, secara psikologi politik, publikasi kasus PKS berdampak pada persepsi publik tentang PKS. Tapi yang perlu diketahui, soal Pilkada terkadang bukan soal parpol yang bagus, bersih dan yang lainnya. Tapi lebih kepada promosi dan kekuatan pribadi calon.
''Ekstremnya publik tidak peduli soal kasus korupsi parpol, karena boleh jadi publik tidak peduli lagi parpol,'' katanya menjelaskan.
Soal meraup suara di Pilkada, Badrayana yakin masih cukup waktu untuk memerbaiki citra, karena citra korupsi parpol itu bukan hanya milik PKS. ''Semua parpol punya citra buruk soal korupsi,'' ujarnya
Badrayana berpandangan, PKS Kota Tangerang harus segera konsolidasi internal dan penjagaan basisnya. Perbaikan citra dan meraup suara banyak tergantung seberapa besar kinerja parpol dibanding citra yang tergerus kasus korupsi itu sendiri.
n