Senin 04 Feb 2013 23:50 WIB

'Serangan AS ke Afghanistan Salah Alamat'

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Afghanistan Hamid Karzai
Foto: AP
Presiden Afghanistan Hamid Karzai

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama memutuskan menarik semua pasukannya dari Afghanistan pada 2014 mendatang. Sayangnya, rencana itu tidak mudah.

Soalnya, Negeri Paman Sam yakin kelompok teroris masih kuat membayangi situasi politik di Kabul dan provinsio-provinsi lain di Afghanistan, termasuk di Helmand.

Namun, tudingan Amerika itu dipandang aneh Presiden Afganistan, Hamid Karzai. Menurut Karzai, situasi negaranya justri semakin kacau jika pasukan asing masih gemar memuntahkan peluru di Helmand dan wilayah-wilayah Afganistan lainnya.

Provinsi Helmand, kata dia tidak serumit sekarang yang dijejali puluhan ribu pasukan asing. Situasi tersebut berbeda sebelum 2006.

Helmand enam tahun lalu, tidak memerlukan senjata. Mantan pasukan Taliban era 1980-an ini malah menilai serangan NATO selama ini adalah salah alamat.

"Apakah mereka merasa terpenuhi dengan tujuan memerangi terorisme dan melemahnya Alqaidah. Atau mereka merasa bertempur di tempat yang salah, lalu berhenti dan pergi," ujar dia saat bersama Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, dan Perdana Menteri Inggris David Cameron, seperti dikutip Guardian, Senin (4/2).

Karzai berpendapat, meningkatnya hubungan Afganistan dan Pakistan dapat memberikan keamanan, dan kestabilan di negaranya dan regional. Selama ini, Pemerintahan Islamabad tidak akur dengan Pemerintahan di Kabul.

Keduanya saling curiga siapa yang sebenarnya melindungi dan mempersenjatai kelompok kekerasan di sepanjang perbatasan bagian selatan dan utara kedua negara. Tetapi kecurigaan reda dalam setahun belakangan.

Afiliasi politik keduanya, telah memperlemah perlawanan Taliban. Kelompok garis keras itu berada diantara tengah-tengah ke dua negara.

"Tapi saya tidak akan menyalahkan. Apa pun yang terjadi adalah masa lalu, dan sekarang kita melihat ke depan untuk masa depan," kata Karzai mengakhiri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement