Selasa 05 Feb 2013 13:35 WIB

Iran Bantah Monyet Luar Angkasanya Palsu

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Luar angkasa (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Luar angkasa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pengiriman monyet ke luar angkasa oleh Pemerintah Iran menimbulkan kontroversi. Dua foto monyet sebelum dan sesudah peluncuran ke luar angkasa dinilai berbeda.

Situs sleuths web menyatakan foto monyet tidak serupa. Foto monyet yang diklaim dikirim ke luar angkasa memiliki bulu yang lebih halus dan memiliki benjolan di atas mata.

Sejumlah pertanyaan pun muncul setelah perbandingan foto itu menyatakan gambar yang berbeda. Pertanyaan itu seperti apakah monyet itu meninggal dalam penerbangan atau justru tidak pernah diterbangkan.

Badan Antariksa Iran melalui Mohammad Ebrahimi membenarkan gambar itu tidak cocok. Mereka menunjukkan dua monyet yang berbeda. Namun, Ebrahimi mengatakan itu bukan tipuan.

Dilaporkan ABCnews, Ebrahimi mengatakan foto sebelum penerbangan dengan monyet berbulu lebat itu sebenarnya foto arsip.  Foto itu bukan monyet yang diterbangkan, Pishgam. 

Menurut Pemerintah Iran, Pishgam terbang 20 menit dan kembali ke bumi dengan selamat. Dalam laporan media sebelumnya, Iran mengatakan roket yang juga dinamai Pishgam itu merupakan roket perintis. 

Seorang pengamat dari astronom Harvard, James McDowell, mengatakan monyet misterius dengan benjolan di atas mata itu adalah monyet yang diluncurkan ke angkasa oleh Iran pada 2011. Peluncuran itu gagal dan penumpangnya meninggal.

Setelah penerbangan sukses pekan lalu, media Iran mengutip Kepala Badan Antariksa, Hamid Fazeli, bahwa mereka memutuskan mengirim monyet karena kesamaan biologis antara manusia dan monyet. 

Hasil itu merupakan kemajuan untuk menuju pengiriman manusia ke luar angkasa. Fazeli mengatakan hal itu akan dilakukan antara lima hingga delapan tahun ke depan. 

Selama beberapa tahun terakhir, Iran berupaya mewujudkan misi mengirimkan manusia ke luar angkasa. Tujuan itu menimbulkan kekhawatiran politisi AS.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement