REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Meteorologi Tropis Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto memprediksi hujan akan berpeluang terjadi malam ini, Rabu (6/2) hingga Kamis (7/2) esok pagi.
"Adanya Eddy (pusaran massa udara akibat tekanan rendah) di utara Jakarta mengakibatkan terbentuknya konvergensi di wilayah tersebut," kata Tri menanggapi buruknya cuaca hari ini kepada Republika, Rabu (6/2).
Massa udara dari timur Jakarta bergerak menuju Jakarta dan berbelok ke utara. Hal tersebut mengakibatkan terbentuknya cluster awan di Jakarta dan sekitarnya yang menyebabkan hujan. Hujan diprediksi memiliki intensitas ringan hingga sedang.
Tri menambahkan kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hari ini dilakukan dengan penyemaian empat kali penerbangan. Tidak kurang dari sembilan ton garam disebar dengan dua kali penerbangan menggunakan pesawat jenis Hercules. Sedangkan pesawat Cassa menebar garam seberat dua ton, juga dengan dua kali penerbangan.
Penyemaian garam dilakukan di timur, tenggara, dan selatan Jabodetabek. Agar efektif, Tri mengatakan pengendalian hujan juga dilakukan dengan membakar 18 batang flare yang berada di 14 lokasi. Mobil Ground Base Generator yang bertugas mengendalikan flare dioperasikan di lima lokasi, masing-masing selama tujuh jam.
"Diharapkan curah hujan yang masuk ke Jabodetabek berkurang. Konsentrasi hujan ada di Jabodetabek bagian utara (Jakarta). Sementara di selatan (Bogor) hujan tidak terlalu besar," ujar Tri.