REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Sejumlah anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau mengaku tidak betah berada di dalam kantor karena panas.
"Saat hari hujan saja, kantor ini masih terasa panas. Ini salah satu penyebab kami tidak betah masuk kantor," kata anggota DPRD Kepulauan Riau (Kepri) dari Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan Wirya Putra Silalahi, Selasa.
Hingga sekarang kantor DPRD Kepri yang baru memang belum mendapat aliran listrik. Kantor DPRD kepri masih menggunakan genset untuk menghidupi lampu, mesin pendingin ruangan dan sejumlah peralatan elektronik lainnya.
"Genset itu sumber energi terbatas sehingga tidak semua mesin pendingin ruangan dapat dihidupkan," ungkapnya.
Kantor DPRD Kepri pindah dari Jalan Adi Sucipto, Tanjungpinang ke pusat Pemerintahan Kepri di Pulau Dompak, Tanjungpinang, pada awal Januari 2013.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kepri dari Fraksi Keadilan Sejahtera Ing Iskandarsyah mengeluhkan keterbatasan air bersih. Hingga sekarang Kantor DPRD Kepri belum memiliki sumur galian atau bor. "Sumber air bersih dibeli secara eceran dari pedagang air," kata.
Keterbatasan air bersih membuat anggota DPRD Kepri sulit buang air. Selain itu, kata dia, air bersih juga dibutuhkan untuk wudhu.
Hal senada dikatakan Ketua Komisi IV DPRD Kepri dari Fraksi Golkar Rizky Faisal. Ia menambahkan Kantor DPRD Kepri juga tidak dibangun secara maksimal, karena pada saat hujan turun air masuk sampai ke ruangan anggota DPRD Kepri.
DPRD Kepri berharap pemerintah memperhatikan permasalahan itu untuk meningkatkan kinerja anggota DPRD Kepri.