Rabu 13 Feb 2013 10:06 WIB

PKS Masuk Tiga Besar

Rep: aas/ Red: Damanhuri Zuhri
New Chairman of Prosperous Justice Party PKS, Anis Matta. Some analysts say that it takes a long time to restore the party's reputation after its chairman, Luthfi Hasan Ishaq is named as a suspect of imported meet case.
Foto: Republika/Yasin Habibi
New Chairman of Prosperous Justice Party PKS, Anis Matta. Some analysts say that it takes a long time to restore the party's reputation after its chairman, Luthfi Hasan Ishaq is named as a suspect of imported meet case.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta optimistis partainya akan masuk dalam tiga besar pada Pemilu 2014 mendatang. Hal itu harus diikuti kerja keras semua kader, serta para pengurus partai.

"PKS sekarang didera masalah, tapi hal itu akan menjadi awal PKS untuk bangkit dan bekerja lebih keras lagi," kata Anis Matta di Denpasar Bali, Selasa (12/2).

Ia mengungkakan hal itu dalam acara temu wartawan dan pertemuan dengan para tokoh umat Islam se Bali. Pertemuan ini adalah konsolidasi keenam PKS dan merupakan yang terakhir untuk putaran pertama, setelah Anis terpilih menjadi presiden partai. Pertemuan pertama digelar di Bandung, kemudian di Medan, Yogyakarta, Makasar, dan Denpasar.

Menanggapi pertanyaan terkait masalah mantan presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaq, Anis mengatakan hal itu memang sedikit berpengaruh terhadap pandangan masyarakat kepada PKS. PKS sendiri tetap memegang azas praduga tak bersalah, selain juga meyakini kesalaan seseorang tidak bisa ditimpakan kepada yang lainnya, termasuk kepada PKS.

"Kendati ini merupakan masalah orang per orang, kami telah mengimbau selruh kader PKS untuk bertobat. Banyak-banyak wirid dan melakukan introspeksi."

Bagi kader PKS yang beragama Islam, sambung Anis, dianjurkan memperbanyak wirid membaca surah al Baqarah, surah  yasin, as Shaf, al Waqiah, al Mulk, al Ikhlas, al Falak dan an Naas. ''Dengan membaca surat-surat itu, diharapkan terjadinya pembersihan dalam diri kader PKS,'' jelasnya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement