REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyatakan siaga banjir di daerah ini masih berlaku hingga April 2013. Hal itu disampaikan salah seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Arif.
"Kebijakan ini sesuai imbauan Pemprov Jabar yang menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor mulai 16 Januari hingga 16 April," katanya di Bekasi, Rabu (13/2).
Menurut dia, langkah ini dilakukan untuk menghadapi bencana alam yang masih mungkin terjadi pada musim hujan dan berpotensi merusak sarana dan prasarana umum.
"Penetapan status siaga ini diharapkan semakin mempercepat penanganan bencana alam di Kota Bekasi agar korban dapat dibantu dengan cepat oleh pemerintah," ujarnya.
Bantuan yang disiapkan, kata dia, makanan dan minuman serta sejumlah lokasi pengungsian dan dapur darurat. "Kami selalu siaga agar potensi timbulnya korban jiwa akibat bencana dapat ditekan semaksimal mungkin," katanya.
Data Tagana Kota Bekasi mencatat banjir di wilayah ini sudah terjadi tiga kali sepanjang 2013 akibat luapan Kali Bekasi. Bencana itu belum termasuk banjir yang disebabkan oleh genangan air hujan di sejumlah lokasi.
"Saat banjir 18 Januari dan 4 Februari, sedikitnya 10 ribu rumah di sepanjang bantaran Kali Bekasi terendam dengan ketinggian air mencapai empat meter," katanya.