Kamis 14 Feb 2013 20:17 WIB

Mahasiswa Palembang Menentang Valentine Days

Hari Valentine
Hari Valentine

REPUBLIKA.CO.ID,  PALEMBANG -- Sekelompok mahasiswa Palembang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Islam menggelar aksi damai menentang perayaan hari kasih sayang atau "valentine days" pada 14 Februari 2013.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan perayaan hari kasih sayang itu di Bumi Sriwijaya dan ajakan kepada pemuda muslim agar tidak melestarikan budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam itu, kata Koordinator Aksi Aliansi Mahasiswa Peduli Islam (AMPI) Ferdiansyah di Palembang, Kamis.

Menurutnya, pemuda Muslim akhir-akhir ini semakin banyak yang terpengaruh merayakan hari kasih sayang yang merupakan warisan budaya barat.

Kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan berlanjut dan perlu dilakukan gerakan penentangan dari seluruh masyarakat muslim, sehingga generasi muda tidak terjerumus dalam pergaulan dan seks bebas yang dikemas dalam bentuk perayaan hari kasih sayang yang diperingati setiap tahun pada bulan Februari itu, katanya.

Dijelaskannya, kasih sayang secara mendasar memiliki makna yang sangat baik artinya tidak saling menyakiti sesama umat manusia dan saling berbagi, namun dalam kemasan hari "valentine days" maknanya cenderung menyimpang dan bertentangan dengan aqidah Islam.

Perayaan hari kasih sayang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, karena membuka peluang kaum muda melakukan seks bebas.

Dewasa ini perayaan hari kasih sayang di kalangan kaum muda bukan hanya sekedar tukar-tukaran cokelat atau cendera mata antarpasangan atau orang-orang yang dikasihi, tetapi sudah menjurus kepada perbuatan-perbuatan amoral yang tidak pantas dilakukan oleh generasi muslim.

Berdasarkan kondisi tersebut, diharapkan bagi umat muslim yang hingga kini masih melakukan perayaan hari kasih sayang, untuk segera meninggalkannya dan merapatkan barisan untuk melakukan gerakan penentangan, ujar koordinator aksi mahasiswa Muslim itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement