REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdalih demi penyelamatan partai, Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, meminta Ketua Umum Anas Urbaningrum dinonaktifkan. Ulil mendukung langkah Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan menyelamatkan partai.
“Saya mengusulkan, memang kemarin perlunya menonaktifkan Anas untuk konsentrasi. Ini sesuai dengan poin 6 dan 7 dari delapan butir pakta integritas,” katanya di Jakarta, Jumat (15/2). “Mas Anas harus konsentrasi mengurus masalah dugaan korupsi. Kemudian kita membutuhkan figur baru,” imbaunya.
Dia mendorong Anas dinonaktifkan demi kebaikan partai. Kalau nantinya memang Anas terbebas dari dugaan korupsi, maka partai wajib memulihkan reputasinya.
Terkait mekanisme pergantian ketua umum Demokrat, dia menilai, hal itu tidak penting. Ulil menyarankan agar pemilihan dilakukan para elite Demokrat.
“Jadi buat kami, yang penting adalah pentingnya nahkoda baru,” ujarnya. “Bagaimana detail hukumnya akan kami bicarakan ke dalam. Intinya mengganti nahkoda baru. Supaya partai ini mendapat kepercayaan politik.”