REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Dedi Gumelar mendukung keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo terkait kisruh antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Menurut dia, keputusan Menpora yang menolak wacana penyatuan kedua organisasi tersebut sudah tepat. "Sangat setuju! Sebab, KONI dan KOI punya tugas masing-masing yang berbeda," kata pria yang akrab disapa Mi'ing ini kepada Republika, Senin (18/2).

Ia menambahkan, penyatuan KONI dan KOI justru akan menyulitkan manajerial olahraga nasional. Pasalnya, dalam pengurusan kompetisi multievent seperti Olimpiade, KONI tak memiliki afiliasi ke International Olympic Comittee (IOC).

"Yang punya afiliasi ke sana cuma KOI. Kalau digabung kan jadi repot," imbuhnya.

Terlebih, Dedi menegaskan, wacana penyatuan tersebut jelas melanggar UU Nomor III Tahun 2005 tentang Satlak Prima.

Terkait rencana KONI yang hendak mengajukan revisi terhadap UU tersebut, Dedi menyatakan, kemungkinan besar Komisi X akan menolak.

"Masih banyak UU yang lebih penting untuk dibahas," tegasnya.

Ketimbang sibuk dengan wacana penyatuan KOI, Dedi menyarankan KONI agar lebih fokus mengurusi olahraga nasional. Menurut dia, KONI membutuhkan konsentrasi tinggi untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia yang tengah terpuruk.