REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Prof Dr HM Ahman Sya, mengatakan, akan fokus dalam pengembangan dan apresiasi perfilman di Indonesia.
Ahman Sya resmi menggantikan Ukus Kuswara sejak 4 Desember 2012 silam. Sebagai "orang baru", Ahman tidak malu mengatakan dirinya akan bekerja sekaligus belajar mengenai tugas, pokok dan fungsi sesuai dengan rencana strategis yang telah disusun di tingkat kementerian.
"Kebetulan dibawah dirjen kami ini ada empat satuan kerja setingkat eselon 2. Ada Direktorat Jenderal Pengembangan Seni Pertunjukan dan Seni Musik, Direktorat Pengembangan Seni Rupa dan Direktorat Pengembangan Perfilman," tutur Ahman Sya saat berbincang dengan wartawan beberapa pekan lalu.
Dari tiga Direktorat tersebut, secara khusus Ahman menjadikan film sebagai program unggulan.
"Film ini satu produk kreatif yang memiliki tingkat keutuhan informasi dan bisa mengubah persepsi maupun tata cara kehidupan masyarakat dari kurang kreatif jadi kreatif dalam waktu yang cepat dan menyeluruh," kata Ahman.
Salah satu program yang tengah disiapkan pihaknya adalah penyelenggaran Hari Film Nasional yang jatuh 30 Maret mendatang. Dalam penyelenggaraan itu, Ahman mengatakan tidak akan membuat acara seremonial belaka.
"Kami tidak ingin hanya seremonial, paling tidak ada forum untuk membedah apa dan mengapa tentang film Indonesia di masa lalu, sekarang dan ke depan," ungkapnya.
"Akan ada sejarah perkembangan perfilman. Ini menunjukkan komitmen kita bahwa film itu penting untuk masa depan," demikian Ahman.