Rabu 20 Feb 2013 22:23 WIB

Polisi Belum Pastikan Kematian Bocah Hanyut Dekat Polda Metro

Rep: Alicia Saqina/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Jenazah (ilustrasi).
Foto: wordpress.com
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI--Kepolisian Sektor Kebayoran Baru dan Kepolisian Resor Jakarta Selatan belum bisa memastikan penyebab kematian bocah pria yang mayatnya ditemukan hanyut, Senin, (18/2) sore lalu. Saat ini kepolisian sedang menunggu hasil otopsi dari rumah sakit.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan, pelaksanaan olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan Polsek Kebayoran Baru, tidak lama setelah ditemukannya mayat. Dari hasil olah TKP, atas mayat, tidak ditemukan satu pun yang memberi petunjuk identitas korban.

''Kecuali celana dalam berwarna kuning yang dikenakan,'' ujar Rikwanto, Rabu (20/2), di Mapolda Metro Jaya. I menjelaskan saat mayat ditemukan warga dan petugas, tubuh sang bocah tak dikenal itu sudah membengkak.

Hasil otopsi dari RS belum keluar, sehingga polisi pun belum dapat dinyatakan apakah bocah laki-laki tersebut meninggal karena pembunuhan atau tindak kekerasan lainnya.

 ''Belum bisa dipastikan. Apa karena tenggelam, apa kekerasan,'' kata dia. Sebab, anggota keluarga korban pun belum ada yang mendatangi, melaporkan, atau mencari informasi atas tewasnya korban.

Terkait autopsi, lanjutnya, yang dilakukan ialah otopsi fisik meliputi gigi dan tanda-tanda khusus lainnya pada korban. Jika hasilnya sudah keluar, maka polisi akan mengumumkan ciri-ciri bocah yang diperkirakan berumur delapan sampai 11 tahun itu.

Sejauh ini polisi sudah memeriksa lima orang saksi yang saat itu berada tidak jauh dari lokasi. Mereka ialah para pedagang, tukang ojek, serta tukang parkir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement