REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak melonjaknya harga daging sapi beberapa waktu lalu di Tanah Air, masyarakat luas merasakan dampaknya. Kini harga daging sapi di pasaran di angka Rp 95 ribu per kilogram (kg).
Seorang pedagang daging sapi di pasar Kelurahan Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, Yoga, mengatakan merasa berat untuk menghabiskan dagangan daging sapinya setiap hari. Dia mengatakan, sekarang sulit untuk cepat melariskan daging kepada pembeli.
''Ini karena hari Minggu saja, jadi lumayan cepat habis,'' kata dia, Ahad (24/2), saat ditemui ROL di los daging pasar Kelurahan Palmeriam, lantai dasar. Kali ini, ia menutup lapak dagingnya pukul 12.00 WIB.
Yoga mengungkapkan, biasanya tidak secepat akhir pekan daging sapinya habis. Jika hari biasa, lebih sedikit larut ia berdagang dari pasar. Sebelum menginjak angka Rp 95 ribu per kg, kata dia, harga daging sapi masih di angka Rp 80 ribu per kg. Sejak naik, pembeli yang datang ke kios Yoga berkurang.
Ia menjelaskan, lapaknya juga masih menyediakan daging sapi yang dijual seharga Rp 90 ribu per kg. Namun, kualitas daging yang seharga Rp 90 ribu ini kualitasnya tidak lah sebagus daging sapi seharga Rp 95 ribu per kg. ''Yang Rp 95 ribu ini, dagingnya beda, lebih bagus dan bersih,'' ujarnya. Kenaikan ini dirasakan, sudah terjadi sejak tiga bulan yang lalu.
Hal berat lainnya yang dirasakan ialah, juga datang dari tempat di mana Yoga mendapatkan pasokan daging sapi. Setiap harinya ia mendapatkan pasokan dari Karawaci, Tangerang. Setidaknya ia membeli 70-80 kg daging sapi per hari.
Dengan harga daging sapi yang seperti sekarang ini dan jumlah total daging yang juga harus ia selalu beli, maka dampak kenaikan harga sapi semakin terasa. Bahkan, yang Yoga tahu, tentu harga daging sapi ini ke depannya akan semakin meninggi.