REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Banjir air bah yang menyapu sejumlah wilayah kecamatan Ngaliyan masih menyisakan persoalan bagi para siswa SDN 1 Wonosari dan SMP Dondong Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Air bah yang datang begitu cepat pada Jumat (22/2) malam, tak hanya merusakkan sejumlah infrastruktur pendidikan ke-dua sekolah ini, melainkan juga membawa lumpur yang ikut menghancurkan fasilitas belajar siswa do SDN 01 Wonosari. Sedikitnya enam ruang kelas di sekolah ini sempat terendam air setinggi 2 meter.
Tak hanya itu, air bah juga menyisakan lumpur setebal hampir 25 centimeter. Baik di halaman sekolah maupun di dalam ruangan kelas yang ada.
“Akibatnya, buku pelajaran yang tersimpan di dalam ruangan kelas ikut rusak,” ujar Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ngalian, Suparlan, Ahad (24/2).
Sejak Sabtu hingga Ahad, di SDN 01 Wonosari masih terlihat aktivitas aparat Polsek Mangkang serta Koramil yang melakukan pembersihan lumpur dari dalam kelas dan halaman sekolah.
Ia juga memprioritaskan untuk membersihkan salah satu ruangan kelas untuk kegiatan tryout siswa kelas VI yang tengah dipersiapkan untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) 2013.
ia menambahkan jika sampai dengan Selasa (26/2), lumpur ruangan kelas belum siap, maka kegiatan belajar mengajar (KBM) kelas I sampai kelas V akan dilaksanakan di lokasi darurat.