Senin 25 Feb 2013 09:03 WIB

Anas Belum Habis

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Mansyur Faqih
Anas Urbaningrum
Foto: Antara/Ridhwan Ermalamora
Anas Urbaningrum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anas Urbaningrum sudah sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus korupsi Hambalang. Ia juga sudah menyatakan mundur dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat. 

Meski pun begitu, dukungan terhadap Anas terus mengalir. Bahkan, rumah mantan ketua umum PB HMI tersebut terus didatangi oleh banyak tokoh politik. Tidak hanya dari Demokrat, tapi juga dari partai-partai lain.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Saiful Umam mengatakan, ada tiga hal yang membuat kediaman Anas di Duren Sawit Jakarta Timur itu tetap ramai dikunjungi tokoh politik. Pertama, untuk memberikan simpati.

Kedua, hubungan personal, baik itu jaringan atau pertemanan. Ketiga, kepentingan untuk membangun aliansi melawan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Saiful, alasan para politisi melakukan tiga hal itu karena mereka menganggap Anas sebagaio sosok yang masih muda. Meskipun saat ini ia tengah dilanda musibah, namun mereka yakin suatu saat Anas akan kembali muncul dan bangkit.

"Jadi, Anas ini belum habis. Karir politik dia belum tamat. Dia masih bisa muncul lagi setelah melewati peristiwa penetapan tersangka ini," katanya.

Saiful menyebut politisi yang pernah tersandung kasus namun bisa bangkit lagi dan memperoleh banyak dukungan. Misalnya Akbar Tandjung yang pernah disangkakan terilibat korupsi Bulog. Kemudian, mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang diturunkan dari jabatannya juga karena dana korupsi Bulog. 

Namun, keduanya kemudian dinyatakan tak terbukti bersalah dan berbalik mendapat simpati dan dukungan.

"Gus Dur dan Akbar Tandjung itu ketika mendapat masalah itu usianya sudah senior. Nah Anas, kan masih muda. Jadi sangat besar kemungkinannya jika Anas setelah badai kasus ini akan kembali berkibar," kata Saiful. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement