REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Sebanyak 177 pelajar di wilayah Kabupaten Gresik meninggal dunia dalam insiden kecelakaan di tahun 2012 akibat pelanggaran lalu-lintas.
Kapolres Gresik, AKPB Ahmad Ibrahim, mengatakan memasuki tahun 2013, total korban meninggal akibat kecelakaan yang dialami pelajar di wilayah hukum Polres Gresik mencapai 23 kasus.
"Kita berupaya terus menekan angka kecelakaan dengan menggelar beberapa kegiatan sosialisasi seperti 'Satlantas Polres Gresik Peduli Pelajar' yang kita gelar di GOR Tridharma, Petrokimia, beberapa waktu lalu," tuturnya.
Menurut dia, tingginya angka kecelakaan yang dialami pelajar di wilayah Gresik mayoritas dikarenakan kurangnya para pelajar memahami rambu-rambu lalu lintas. Sehingga, banyak pelajar yang melakukan pelanggaran.
"Selain sosialisasi, nanti kita juga akan menggelar bimbingan belajar khusus bagi pelajar yang mengajukan permohonan Surat Izin Mengemudi atau SIM,'' katanya. ''Kita akan menggelar Persami untuk meningkatkan pengetahuan pelajar dalam berlalu-lintas.''
Polres Gresik juga akan bekerja sama dengan pemkab menyediakan bus khusus untuk pelajar yang mengangkut pelajar di bawah umur menuju lokasi sekolah berada di wilayah perkotaan.
"Untuk penyediaan bus pelajar, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto sudah menjanjikannya. Mudah-mudahan DPRD Gresik menyetujui rencana ini sehingga pelajar yang lokasi sekolahnya berada di kota bisa menggunakan fasilitas bus," ujarnya.